LN - DanMachi Volume 12
Judul English: Is It Wrong to Try to Pick Up Girls in a Dungeon?
Judul Jepang : ダンジョンに出会いを求めるのは間違っているだろうか
Judul Lain : Dungeon ni Deai wo Motomeru nowa Machigatteiru darouka, DanMachi, Is It Wrong That I Want to Meet You in a Dungeon
Tipe : Light Novel
Author : Yasuda, Suzuhito (Art), Omori, Fujino (Story)
Genres : Action, Adventure, Comedy, Fantasy, Romance
Volume : 12
Download Full text
Ringkasan Cerita
Prolog
Di rumah Hestia Familia, Hestia
dengan senang hati memperbarui status Bell, dia merasa seperti sedang mengisi
halaman kosong buku cerita dengan setiap pembaruan dan menyaksikan perubahan
apa pun secara langsung. Setelah selesai, Hestia memberi tahu Bell bahwa dia
telah naik peringkat.
Bab 1
Selanjutnya, keduanya mulai mendiskusikan
peringkat Bell, yang Bell capai melalui hasil pertempurannya dengan Asterius,
monster yang dianggap Guild berada di sekitar Level 7 dalam hal kekuatan.
Setelah Hestia memberi tahu Bell tentang keterampilan baru dan perkembangan
kemampuannya, Hestia berkomentar betapa dewasa Bell telah tumbuh, yang telah
terbukti dari tindakannya. Dalam suasana ini akhirnya membuat Hestia
mengungkapkan nama lainnya atau julukannya kepada Bell yaitu, ”Vesta”, yang
berarti "api yang terus menyala", meskipun pada akhirnya Hestia tidak
tahu alsan mengapa dia memberitahu Bell.
Kemudian setelah itu, selama
beberapa hari terakhir, Bell merenung saat berada di atas tembok kota,
mengingat kembali bagaimana reputasinya telah meningkat dan bagaimana anak-anak
dari Panti Asuhan Maria datang untuk meminta maaf atas perilaku mereka kepada
Bell. Lalu, Pikiran Bell terganggu oleh kedatangan Hermes dan Asfi, dan ada
tanda merah di wajah Hermes, Hermes mengungkapkan bahwa Hestia menjatuhkan
tendangan ke wajahnya saat dia berkunjung ke rumah Hestia Familia sebelumnya.
Kemudian, Hermes meminta maaf atas campur tangannya selama insiden Xenos, dan
menanyakan apakah Bell membenci Hermes. Ketika Bell tidak bisa memutuskan untuk
memaafkan atau tidak, Hermes menegaskan bahwa Bell tidak perlu mencoba untuk
memahaminya dan juga mengatakan bahwa Hermes akan terus ikut campur di masa
depan bahkan jika itu menyebabkan dia dibenci karena Hermes mengaku sebagai
penggemar Bell.
Begitu Hermes dan Asfi pergi,
Fels, yang bersembunyi dikarenakan untuk menahan kemarahannya terhadap Hermes
yang baru saja pergi, kemudian muncul di hadapan Bell. Fels mengkonfirmasi
ketetapan hati Bell dan menyatakan bahwa Bell harus menaklukkan lantai bawah
penjara bawah tanah agar orang-orang dan Xenos dapat hidup bersama dalam damai.
Ketika Bell bertanya tentang lantai, Bell hanya diberitahu bahwa ada sebuah
sumpah dan keputusan, sebuah jawaban yang tampaknya disampaikan dari Ouranos.
Fels kemudian mengenakan cadar tembus pandang dan menghilang, meninggalkan Bell
sendirian untuk melihat Babel.
Sementara itu di Babel, para Dewa
sedang menggelar Denatus, seperti biasa, mereka ingin segera memulai upacara
penamaan. Menyimpan Little Rookie atau Bell untuk bagian yang terakhir, para
dewa dewi yang hadir bergegas untuk menamai anak-anak lain, seperti Welf dan
Chigusa.dan Sebelum orang lain bisa
mengeluarkan nama untuk Bell, Freya menyarankan nama "Vanadis Odr",
yang mana langsung ditolak Hestia. Meskipun ada beberapa pengajuan nama yang
aneh, begitu pula perilaku para Dewa, Hestia berhasil memberinya nama yang aman
kepada Bell dengan bantuan dari Miach dan Takemikazuchi. Setelah pertemuan,
Hephaestus menemui Hestia untuk memastikan bahwa peringkat Hestia Familia telah
naik ke D dan memberikan informasi, meskipun Hestia menjadi bingung, namun
Hephaestus memberitahukan bahwa Hestia familia akan segera menerima
pemberitahuan dari Guild.
Di Guild, julukan yang baru
diputuskan dari Denatus diposting seperti biasa, dengan semua orang memberikan
perhatian khusus kepada Bell. Melihat kehadiran Bell yang juga ingin melihat
hasil Denatus, para penonton mulai menyingkir sehingga Bell bisa mempelajari julukan
barunya yaitu: "Rabbit Foot". Bell kemudian berjalan untuk berbicara
dengan Eina, meskipun Eiina tidak memperhatikan. Begitu Misha membangunkan Eina
kembali ke dunia nyata, Eina menjadi bingung dengan perilakunya. dan Terlepas
dari lamunan dirinya sendiri, Eina kemudian merogoh ke mejanya dan menyerahkan amplop
tertutup ke Bell yang dikenali sebagai
sebuah misi.
Bab 2
Segera setelah mendapatkan surat
dari Guild itu, Bell, Hestia, dan Hephaestus bertemu di sebuah kafe untuk
membahas maksud surat dan misi yang diberikan kepada Hestia familia. Hephaestus
menjelaskan bahwa Familia tipe penjelajahan Dungeon harus melakukan ekspedisi
sesekali setelah mereka mencapai peringkat tertentu, Hephaestus juga
menambahkan informasi bahwa sebagian besar Familia baru saja meningkatkan
jumlah lantai yang telah mereka capai, dan jika mereka tidak melakukan apa pun
atau gagal untuk memberikan hasil, mereka akan dikenakan sanksi untuk hal itu.
Dengan mengingat penjelasan dari Hephaestus, mereka kemudian mendiskusikan misi
dari guild tersebut dengan Familia lainnya setelah makan malam, didalam diskusi
lanjutan, Haruhime memberikan detail tambahan dari pengalamannya dengan Ishtar
Familia. Dan Akhirnya, dengan mengikuti keputusan Bell untuk menjadi lebih kuat
dengan seluruh Familia, mereka pun merekrut Daphne, Cassandra, Ouka, Chigusa,
dan Aisha, yang entah bagaimana mendengar tentang misi ekspedisi yang diberikan
ke Hestia Familia.
Karena ada 10 hari sebelum
ekspedisi, para anggota ekspedisi Hestia familia yang sudah dibentuk melakukan persiapan
merekas, seperti membahas formasi, pelatihan, merawat peralatan, dan
mempelajari tentang apa yang menunggu mereka di Dungeon. Pada hari ekspedisi, Hestia
mengirim mereka pergi, dan mendoakan keberuntungan dalam perjalanan mereka.
Meskipun telah mencapai Lantai 24, kelompok ekspedisi mereka masih berjuang
untuk bergerak maju, memaksa Bell dan Aisha untuk berhadapan dengan sebagian
besar monster karena Bloody Hive yang terus menelurkan lebih banyak lagi Deadly
Hornets. Malam itu, kelompok ekspedisi Bell mendirikan kemah di sebuah ruang di
lantai yang sama, lalu mereka menyempatkan diri untuk istirahat dan bersiap.
Bell tetap berjaga-jaga dulu, dan kemudian Aisha datang mengejutkan, Aisha datang
untuk berbicara dengan Bell, ingin melihat bagaimana keadaannya. Melihat tekad
Bell, dia tahu bahwa Bell akan baik-baik saja, dan mengatakan memberitahu Bell
bahwa sebelum pergi Aisha dengan senang hati akan meminjamkan tubuhnya kapan
pun ketika Bell tidak bisa menenangkan gairah dalam dirinya. Bell menjadi malu
tapi dengan cepat menjernihkan pikirannya untuk memikirkan hal-hal yang tidak
diketahui yang menunggu mereka.
Bab 3
Keesokan paginya, rombongan
kelompok ekspedisi menuju ke lorong ke Lantai 25, mereka menjadi terkesan
dengan pemandangan di lantai, terutama oleh air terjun besar yang berlangsung
selama dua lantai penuh. Berjalan ke pintu masuk lorong, Lili membahas
persyaratan apa saja untuk menyelesaikan ekspedisi mereka, yang mereka harus
mengumpulkan 10 Blue Crab Shells dan 3 Aqua Serpent Fins, 30 Raider Fish Fangs,
1 Carbuncle Crystal, atau 1000 gram Azure Stone , dan mereka memutuskan untuk
mencari semua itu di lantai yang sama untuk menghindari masalah. Sementara
mereka mengumpulkan drop item, Welf melihat beberapa Under Coral di sisi lain
jalur air, kemudian meminta yang lain untuk mengambilkannya untuknya. Yang lain
setuju ketika Aisha menunjukkan bahwa ada Under Pearl bersamanya, Aisha lalu
menyuruh Mikoto dan Bell untuk mengambilnya. Namun, dalam perjalanan pulang,
mereka diserang oleh Aqua Serpent, meski mereka dengan mudah mengalahkannya
dengan kerja tim mereka.
Kembali ke Guild, Eina
mengkhawatirkan Bell, pada saat yang sama bertanya-tanya apakah dia seharusnya
mengajarinya lebih banyak tentang lantai bawah. Saat Eina terus memikirkannya,
Misha kemudian menyadarkannya dan meminta bantuan untuk menyelesaikan
dokumennya, namun dengan cepat tolak
Eina, tetapi kemudian Misha melihat tumpukan quest petualang yang hilang di
meja Eina, mendorong Misha untuk menanyakan apakah Eina memiliki perasaan
terhadap Bell. Eina membantah pertanyaannya tetapi Misha melanjutkan,
menasihatinya untuk tidak menjalin hubungan dengan petualang yang ditugaskan
jika hal terburuk terjadi. Eina akhirnya berbaring di atas mejanya dan
mengabaikan rekan kerjanya, sambil berharap bahwa Bell akan kembali dengan
selamat.
Kembali ke dungeon, Setelah
beberapa saat, rombongan Bell berjalan melalui bagian utara lantai, mereka
melihat seorang petualang terhuyung-huyung ke arah mereka, mengenalinya sebagai
Luvis, dan terkejut ketika mereka melihat bahwa dia berdarah dan kehilangan
lengannya secara utuh mulai dari siku hingga ke bawah di tangannya. Luvis
terkapar di depan mereka, lalu kemudian kelompok Bell melihat monster humanoid
setinggi dua meter muncul dari belakang Luvis, yang memegang gada kristal di
satu tangan dan lengan Luvis yang robek di tangan lainnya. Melihat upaya
monster untuk menghabisi Luvis, Bell menyerang monster itu, tetapi terkejut
betapa kuatnya monster itu, segera kemudian Bell menyadari bahwa monster itu
adalah spesies yang diperkuat. Namun demikian, Bell berhasil memaksa monster
itu menjauh dari Luvis, dan menyebabkan monster itu mengamati kelompok, lalu
kemudian monster mengulurkan lengannya, dan menembakkan benih dari tonjolan
yang muncul di atasnya. Kelompok ekspedisi Hestia familia tersebut kemudian mati-matian mencoba untuk menghindari
tembakan benih, yang bisamereka lakukan kecuali untuk Chigusa, dan melihat ini,
monster itu pun mundur untuk sementara waktu. Melihat hal ini, para anggota
kelompok kemudian Mengalihkan perhatian mereka ke Chigusa yang terluka, mereka
lalu terkejut ketika melihat tanaman merambat tumbuh di seluruh tubuh Chigusa
yang muncul dari luka di bahunya.
Bab 4
Kelompok Bell mencoba menghilangkan
tanaman merambat dari tubuh Chigusa, namun tidak ada yang berhasil melakukannya,
dan memaksa mereka untuk mencari opsi lain untuk menyembuhkan Chigusa dan
Luvis. Semua orang mulai panik, kecuali Bell, yang tetap tenang sambil meminta
yang lain untuk memikirkan cara mereka untuk bisa membantu Chigusa dan Luvis.
Menenangkan diri dengan bantuan Bell, mereka kemudian menyimpulkan monster itu
adalah Moss Huge, monster yang berasal dari Lantai 24, tetapi mereka tidak tahu
bagaimana mereka akan mengalahkannya, mereka kemudian mendorong Luvis untuk
menjelaskan apa yang telah terjadi pada kelompoknya, mengungkapkan bahwa
monster itu telah menargetkan batu ajaib yang dibawa pendukung kelompok Luvis.
Setelah memutuskan untuk
mengalahkan monster itu, rombongan Bell kemudian menuju ke tempat kelompok
Luvis untuk bertemu dengan anggota lainnya, dan dalam perjalanan ke sana mereka
menemukan jejak darah yang menuju ke sebuah ruangan. Begitu berada di dalam
ruangan, mereka melihat dua rekan Luvis tergeletak di dasar pilar, kaki mereka
hancur, dengan monster itu sendiri duduk di sampingnya. Aisha kemudian memutuskan
untuk membuat dirinya dan Bell melawan monster itu, Mikoto, Ouka, dan Welf
membantu teman-teman Luvis setelah mereka melawan monster lain, dan sisanya
akan tetap tinggal. Ketika mereka semakin dekat dengan monster itu, Bell curiga
bagaimana monster itu tidak melakukan apa-apa, namun Bell terlambat menyadari
bahwa itu bukanlah monster sama sekali, melainkan anggota terakhir dari
rombongan Luvis yang tertutup lumut monster itu. Bell dan Aisha kemudian
memutuskan Kembali ke yang lain dan mereka bisa melihat bayangan hijau perlahan
muncul dari jalur air.
Berbalik secepat yang dia bisa,
Bell mencoba untuk berkumpul kembali dengan kelompok Lili secepat mungkin.
Mengetahui bahwa Bell tidak akan berhasil dengan kecepatannya saat ini, dia
menggunakan Argonaut selama dua detik di kaki kirinya untuk menembak dirinya
sendiri ke depan, lalu menghancurkan tongkat monster itu dengan Hestia Knife.
Saat Bell dan monster itu bertarung, monster itu percaya bahwa dia akan menang
karena dia masih sedikit lebih kuat daripada Bell, tetapi monster itu
dikejutkan dengan Firebolt yang tidak membutuhkan rafalan untuk diaktifkan.
Mengambil titik kosong Firebolt, monster itu berlari menuju jalur air untuk
melarikan diri, menyebabkan Bell mengejarnya, dan monter itu menggunakan
kesempatan untuk menyeret Bell ke jalur air bersama dengan dirinya sendiri.
Keduanya terus melanjutkan pertarungan mereka di jalur air, meskipun Bell tidak
dapat bertarung dengan baik di dalam air, mengakibatkan monster itu dapat
menyerangnya berulang kali. Lebih buruknya lagi, Aqua Serpent tiba-tiba bergabung
dalam pertarungan, namun Bell kemudian lebih terkejut ketika Moss Huge
melepaskannya, namun Bell sekali lagi terlambat menyadari bahwa dia sudah terlalu dekat dengan air terjun. Meskipun Bell
menghabisi Aqua Serpent, tidak ada yang bisa Bell lakukan untuk mencegah
dirinya jatuh dari air terjun besar.
Bab 5
Karena tidak punya cara untuk
menyelamatkan Bell, sisa anggota rombongan lain memutuskan untuk mundur ke
pintu masuk lorong di Lantai 24 agar Aisha dapat pergi ke Rivira untuk
mendapatkan bantuan. Di lantai bawah, di dasar Lantai 25, Bell menyeret dirinya
keluar dari air, seluruh tubuhnya merasakan kesakitan karena kejadian
sebelumnya. Saat Bell menggunakan ramuan yang tersisa, dia senang bahwa dia
tidak jatuh lebih jauh karena dia pasti akan mati. Bell kemudian dengan cepat
memutuskan untuk berkumpul kembali dengan yang lain untuk membantu mereka,
tetapi kemudian dia diserang oleh kawanan Iguazu, dan setelah melihat bahwa mereka
tidak akan membiarkan Bell melarikan diri, Bell kemudian berubah pikiran dan
memutuskan untuk melawan mereka secara langsung, mengalahkan mereka semua dengan
Hakugen. Yang mengejutkan, Bell mendengar seseorang bertepuk tangan padanya,
dan berbalik untuk menemukan Putri Duyung yang duduk di dekatnya.
Dilantai atasnya, saat anggota
kelompok bell yang lain atau bisa kita sebut saja sebagai kelompok lili
berjalan menuju tujuan mereka, mereka bertemu Dormul dan tiga petualang Magni
Familia lainnya, yang juga mereka telah tertutup tanaman merambat, meskipun
mereka berjuang melawan efeknya sebaik mungkin namun mereka tetap kesulitan. Kelompok
Magni Familia kemudian segera bergabung dengan kelompok Lili dan dengan
sukarela membawa Elf yang terluka, mereka mengatakan bahwa pekerjaan berat
adalah tugas mereka.
Di bawah, Bell mencoba untuk
memulai percakapan dengan Putri Duyung, tetapi dia melarikan diri ketika kawanan
Harpies dan Sirene menyerang, memaksa Bell untuk melawan mereka. Setelah
kekalahan mereka, dua putri duyung muncul, dan siap untuk memikatnya dengan
suara mereka, namun yang mengejutkan adalah rayuan duyung mereka itu tidak
berpengaruh ke Bell, memungkinkan Bell untuk mengusir mereka dengan Firebolt.
Setelah mereka pergi, Putri Duyung dari sebelumnya muncul, memeluk Bell ketika
Bell bertanya apakah dia seorang Xenos. Setelah memperkenalkan dirinya sebagai
Marie, dia menyembuhkan Bell dengan darahnya, lalu menyuruh Bell menemuinya di
sebuah ruangan.
Kembali ke atas, Moss Huge yakin
itu telah membunuh Bell, mengingat tidak ada yang selamat dari jatuh dari
airterjun besar, dan memutuskan untuk menghabisi sisa anggota kelompok Bell.
Untuk mempersiapkan serangannya, Moss Huge mengambil equipment dari petualang
yang sudah mati yang disimpan sebagai makanan darurat, lalu menyerang monster
untuk melewati Parade mereka menuju Kelompok Bell.
Bell mendengar suara Parade
monster yang lewat, menyebabkan Bell meminta Marie untuk membimbingnya ke sana.
Pada awalnya Marie enggan, tidak ingin dia meninggalkannya dengan Moss Huge di
sekitarnya, tetapi akhirnya Marie setuju untuk membantu Bell setelah Bell
berjanji untuk melindunginya, kemudian Marie menggunakan suara untuk memikat
monster agar memberitahunya di mana Parade lewat terjadi.
Bab 6
Kelompok Lili berjuang
mati-matian melawan Parade monter lewat, menggunakan semua yang mereka miliki,
meskipun mereka pada akhirnya harus mengandalkan mantra baru Haruhime yaitu, Kokonoe,
bersama dengan Uchide no Kozuchi, untuk membantu mereka dengan meningkatkan
level ke banyak orang. Akhirnya, Aisha menyadari situasi bahwa tujuan Moss Huge
bukanlah untuk melelahkan mereka dengan Parade monter lewat, melainkan untuk
mengumpulkan dan memakan batu ajaib dari monster yang dikalahkan oleh mereka.
Moss Huge, diperkuat dengan batu ajaib, membuat Aisha lengah dengan meregangkan
lehernya, membuat Aisha tidak punya waktu untuk bereaksi saat monter itu
menggigit lehernya. Aisha berhasil memaksa monster menjauh darinya, meskipun
monter itu berhasil menanamkan benih di luka Aisha yang dengan cepat tumbuh, menyadari hal ini,
Welf mengambil kesempatan untuk menggunakan pedang sihir api untuk melawan
monster. Meskipun kekuatannya luar biasa, serangan itu sendiri sebagian besar
diblokir oleh Kain Undine yang melilit tubuh monster, dan monster itu tetap
melannjutkan serangan mereka.
Saat Luvis dan yang lainnya
memutuskan bahwa mereka akan tetap tinggal untuk membiarkan Hestia Familia
melarikan diri, Haruhime mendengar Bell berlari ke lokasi mereka, dan benar
saja, Bell tiba seperti yang dikatakannya, membawa serta penyimpanan muatan
empat menit dari Argonaut yang Bell gunakan dengan Firebolt setelah
teman-temannya bersembunyi, memusnahkan semua Parade monter lewat dan melempar
Moss Huge melalui dinding ke ruang sebelah. Awalnya, monster itu bingung
mengapa Bell masih hidup, namun ia segera mendapatkan kembali ketenangannya,
kebingungannya berubah menjadi kemarahan karena memikirkan rencananya tidak berjalan
sesuai keinginannya. Keduanya mulai bertarung lagi, namun kali ini pikiran Bell
tidak terbebani oleh kekuatannya, dan membuatnya lebih kuat dari sebelumnya,
dan Bell mulai mengungguli monster itu. Dan terus memberikan serangan.
Menyadari bahwa Moss Huge baru
saja akan melakukan regenerasi, Bell memutuskan untuk menyelesaikan monster itu
dengan satu pukulan. Bell merafalkan Firebolt pada Hestia Knife, mengisi daya
ganda untuk meningkatkan kekuatan mereka, dan melepaskannya sebagai satu
serangan ke monster, dan kemudian melenyapkannya dalam satu pukulan. Setelah
pertempuran berakhir, sisa dari Hestia Familia datang untuk merayakan
kemenangannya.
Epilog
Setelah pertempuran, rombongan
Bell kembali ke Rivira untuk menyembuhkan luka mereka. Bell meminta maaf bahwa
mereka tidak dapat menyelamatkan lengan Luvis atau kaki rekannya, namun Luvis
tampaknya tidak keberatan sama sekali, menyatakan bahwa itu adalah biaya untuk
mencari sesuatu yang tidak diketahui, menambahkan bahwa Luvis akan mengunjungi
Dian Cecht Familia untuk mendapatkan lengan palsu. Baik pihak Modi maupun Magni
Familia mengucapkan terima kasih atas bantuan kelompok Bell dan berjanji akan
melunasi hutang mereka suatu saat nanti. Setelah semuanya beres, Aisha
mengumumkan bahwa mereka akan minum, menyebabkan Bell pergi sebelum dia
terlibat. Sayangnya, dia dihentikan oleh Bors, yang memintanya untuk
memberitahunya tentang apa yang terjadi di lantai bawah, dan menawarkan untuk
membayar minuman jika Bell melakukannya. Namun, sebelum mereka bisa menyelesaikan
kesepakatan, seorang petualang melaporkan kepada Bors bahwa telah terjadi
pembunuhan dan tersangka adalah si Gale.
Note: Selalu dukung author dengan beli Novel resminya.
Keywords: baca, danmachi, light novel, volume terbaru, Indonesia, pembahasan

Komentar